|
17
10/2025
|
|
17
10/2025
|
Kategori : Informasi dan Berita Komentar : 0 komentar Author : admin@hutansatwa.org |
Halo Sobat Satwa!
Mentok Rimba (Asarcornis scutulata) adalah spesies unggas air yang langka dan endemik hutan hujan tropis Nusantara. Burung ini merupakan kerabat dekat mentok hutan (Cairina sculata), namun memiliki ukuran tubuh sedikit lebih kecil dan pola warna bulu yang lebih gelap dengan kilau hijau metalik. Suaranya lembut, sering kali hanya terdengar saat fajar atau senja, yang menjadikannya simbol keheningan dan ketahanan hidup di tengah tekanan manusia terhadap alam.
Tubuhnya ramping dengan panjang sekitar 60-70 cm, berwarna hitam pekat dengan kilau ungu-hijau di bawah cahaya matahari. Paruhnya berwarna abu tua dengan ujung kemerahan, matanya cokelat tua dengan lingkar kebiruan, dan kakinya kuat untuk melangkah di rawa berlumpur. Burung jantan umumnya lebih besar dan memiliki tonjolan kecil di pangkal paruhnya.
Burung ini berkembang biak pada awal musim hujan, antara bulan Oktober hingga Desember. Sarangnya dibuat dari ranting dan daun kering di lubang pohon besar dekat air. Makanan utamanya berupa tumbuhan air, biji-bijian, serangga, dan moluska kecil. Ia terkenal sangat waspada dan jarang menampakkan diri, hingga membuat perjumpaan dengannya selalu terasa istimewa.
Mentok Rimba mendiami hutan rawa, tepi sungai berarus tenang, dan danau tersembunyi di pedalaman hutan tropis. Mereka memilih lokasi dengan kanopi rapat dan sumber air jernih yang terlindung dari aktivitas manusia. Habitatnya kini hanya tersisa di beberapa kawasan hutan primer di Kalimantan bagian tengah dan Sumatera Selatan. Hasil temuan tim lapangan PJHS yang mendapatkan dokumentasi dari Mentok Rimba ini di tanggal 05 dan 07 Oktober 2025, mengindikasikan bahwa spesies ini masih memiliki peluang bertahan di habitat alaminya, khususnya di Kawasan Lanskap Semenanjung Kampar.
Secara konservasi, Mentok Rimba kini berstatus kritis (Critically Endangered). Populasinya diperkirakan kurang dari 250 individu dewasa di alam liar. Hilangnya habitat, perburuan, dan gangguan manusia menjadi ancaman utama yang menekan keberlangsungannya. Salah satu upaya pelestarian yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat adalah menjaga dan melestarikan hutan, karena di sanalah burung tersebut bernaung, berkembang biak, dan mencari makan setiap harinya.
Ia adalah bukti bahwa kehidupan masih bertahan di balik hening hutan dan bahwa alam-meski diam, tetapi belum menyerah sepenuhnya.
|
17
10/2025
|
|
10
10/2025
|
|
8
09/2025
|
|
29
08/2025
|
|
22
08/2025
|
|
19
08/2025
|
Copyright © 2021-Hutansatwa.org
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.